Decision Making Style

” Decision-Making is a skill. Wisdom is a leadership trait. “

Mark Millar

Siapa yang tak kenal dengan keputusan? Setiap hari kita berhadapan dengan situasi yang membutuhkan hal itu. Dan untuk seorang pemimpin, keberhasilan mereka sering tergantung dari seberapa besar konsistensi keputusan yang mereka buat.

Keputusan yang diambil selalu melalui proses atau tahapan-tahapan tertentu. Proses ini tergantung dari langkah-langkah apa saja yang umumnya dilakukan pengambil keputusan. Ada tiga tipe pengambil keputusan yang terlihat dari langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat mengambil keputusan. Tiga tipe itu antara lain:

1. The Rational STYLE

Tahap awal pengambil keputusan Rational Style adalah mengumpulkan data dan informasi secara lengkap. Langkah awal ini penting sekali bagi Rational Style. Seseorang dengan tipe pengambil keputusan ini tidak akan melangkah ke tahap berikutnya sebelum mendapatkan data dan informasi terkait permasalahan secara lengkap.

Image Source: freerangestock.com

Proses ini tentunya membutuhkan waktu. Namun waktu yang dibutuhkan sangat tergantung dari ketersediaan sumber-sumber yang menyediakan data-data atau informasi yang dibutuhkan. Setelah memperoleh data dan informasi, pengambil keputusan maju ke tahap analisa penyebab masalah. Setelah itu, tahap pembuatan alternatif keputusan dan diakhiri dengan menetapkan keputusan terbaik dari beberapa alternatif yang sudah dibangun.

 

 

2. The Dependent Style

Tahap awal pengambil keputusan dari tipe Dependent Style adalah mendapatkan feedback atau opini dari orang-orang tertentu seperti beberapa ahli, otoritas, atasan, teman-teman, atau orang lainnya yang dianggap bisa memberikan arahan, nasihat, atau keputusan yang harus dilakukan.

Image Source: workitdaily.com

Proses ini akan menyita waktu yang lebih banyak karena pengambil keputusan pada hakekatnya tidak mempunyai pemahaman atau informasi yang lengkap dari masalah yang sedang diatasi. Keputusan yang akan diambil nantinya adalah keputusan yang dianggap cukup meyakinkan. Keyakinan ini terbentuk dari pendapat atau opini yang diperoleh melalui orang-orang yang lebih berpengalaman, lebih tinggi jabatannya, atau lebih ahli di bidang tersebut.

 

 

3. THE INTUITIVE STYLE

Tahap awal pengambil keputusan dari tipe Intuitive Style adalah menggunakan perasaan atau feeling yang didasarkan pada pengalaman-pengalaman sebelumnya. Pengalaman-pengalaman masa lalu yang mirip sering dijadikan referensi pembuat keputusan Intuitive Style.

Image Source: flickr.com

Proses yang dilakukan terasa cepat karena pengambil keputusan tidak melakukan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh dua tipe pengambil keputusan lainnya yang dijelaskan di atas. Pengambil keputusan Intuitive Style terlihat lebih rileks dan percaya diri pada saat menghadapi permasalahan. Dia seakan-akan telah mengerti konteks permasalahan dan sudah mempunyai jawaban. Hal yang dilakukan adalah semata-mata mencocokkan pola masalah yang tengah dihadapi dengan beberapa referensi masalah pada masa lalu yang dialami sendiri, masalah yang pernah diamati, atau masalah yang pernah didengar.

Apakah anda tergolong dari salah satu tipe pengambil keputusan diatas? Bisa jadi anda memiliki salah satu tipe yang sering anda gunakan. Namun tidak ada salahnya melakukan kedua tipe pengambil keputusan lainnya. Beberapa aplikasi yang disarankan adalah: Gunakan tipe tertentu yang cocok dengan masalah yang dihadapi. Untuk masalah yang baru, gunakan Rational Style. Untuk masalah yang berkaitan dengan orang-orang lain, gunakan tipe Dependent Style. Untuk masalah yang rutin dan sering dihadapi, gunakan Intuitive Style. Dengan demikian anda dapat mengambil keputusan dengan lebih efisien dan efektif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *